Senin, 18 September 2017

Persiapan Pernikahan

Diposting oleh mirefasdiari di 04.01


Menikah? sulitkah itu? Banyak orang yang bilang ketika seseorang ingin menikah pasti banyak banget cobaannya. Menemukan jodohnya aja butuh perjuangan, dan memperjuangkannya sampai pintu pernikahan butuh kesabaran dan keteguhan. Walaupun awalnya hanya niat untuk nikah sederhana , sesuai dengan rukun nikah itu yaitu, wali, mempelai wanita dan pria, mahar, saksi, ijab qabul. Namun, prakteknya ga semudah itu, pernak-pernik yang kadang ga jelas bisa bikin kita pusing bukan kepayang, misalnya undangan, desain undangan, dan lain-lain. Yah begitulah, cari kesempatan diantara kesempitan untuk bisa mengurus semuanya, tapi kita harus tetap semangat dan percaya, semoga segala sesuatunya bisa diberi kelancaran. Aamiin  
          Sempet mengalami ketidaksiapan mental, karena beberapa alasan, takut kehilangan kebebasan, ga bisa main sama teman lagi, ga bisa lari dan ngelukis dll.  Sempat merasa ragu sama diri sendiri.
Bisa ga ya jadi istri yang baik?
Bisa ga ya jadi ibu yang baik?
Bisa ga ya mengatur waktu untuk mereka semua?
Hmm,, sekarang aja susah banget dan malesnya minta ampun. Gak kebayang harus bangun pagi, masak, bebenah, nyuci, nyetrika, semuanya,
Bisa ga ya?
Bisa ga ya?
          Tetapi aku harus percaya semua ini demi kehidupan yang lebih baik. Beberapa cara kita lakukan untuk mempersiapkan mental, membaca buku pernikahan, menonton  ceramah pernikahan, dan lain2 supaya nanti kita ga kaget dan syok
          Well, gak semua jalan mulus. Yah, namanya juga cewek, kadang ada keras kepala dan Si perfectionistnya, walaupun awalnya niat nikah sederhana dan apa adanya, tapi yang namanya cewe, tanya sana-sini, liat sana-sini, akhirnya tetep ribet pengen pernikahannya berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan dengan dalil menikah itu sekali seumur hidup, lho! so let's do our best selagi bisa.

Salah paham sedikit wajar lho ;p


Sempet juga salah paham, tetapi alhamdulillah selalu ada yang berusaha mengerti dan berusaha untuk mengalah di saat hal itu terjadi. Padahal kalau dulu bisa perang dingin sampai seminggu bahkan ketika si cowonya udah minta maaf sekalipun masih aja tetep ngungkapin kekesalan sampai semua perasaan puas. Namun, hal ini gak terjadi sama dia, mungkin karena niat kita yang sama2 mau serius mau menikah, kalau hal sepele aja kita gak bisa tanganin, apalagi nanti cobaan ke depannya. Kita berdua harus sama-sama kuat, saling percaya dan menguatkan. Terimakasih untuknya yang selalu menjadi sosok dewasa yang menjadikan aku, si bocah manja ini belajar untuk lebih dewasa dari sebelumnya.




Alhamdulillah. sayang banget sama pria yang satu ini =)


0 komentar:

Posting Komentar

 

- Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos