Even I don’t have any
boyfriend now, even I don’t have someone to think of, even I don’t want to
think about it because I just need to take a really super deep breath for a
while and take a rest, until I feel I'm ready to start the new one, the last
one.
Sebuah surat yang pernah aku tulis
beberapa bulan yang lalu diblog pribadiku. Dan kini, pada akhirnya sebuah
penantian panjang terjawab dengan cara yang tak terduga.
Baru
saja kemarin rasanya aku mengalami sebuah konflik batin. Aku merasa bingung
mengenai jalan apa yang harus aku pilih terlebih dahulu, apakah menikah
dan S2. Baru saja kemarin rasanya aku mempertanyakan beberapa hal pada diriku
sendiri “what's wrong with me?” dan kenapa harus berhadapan
dengan cerita yg tak sesuai harapan. Baru kemarin rasanya keponakanku
mengejekku dengan menyanyikan lagu "putus lagi cintaku", lagi
cintaku, hihihi” dengan logat Aussienya.
Baru kemarin rasanya aku menggoda
kakakku, Reza yang super tegang karena di detik-detik pertunangan dan
pernikahannya.
Dan
sekarang dalam sekejap, semua keadaan itu berubah, disaat aku sudah mulai
menyerah dan pasrah dalam semua urusan percintaan, sempat berpikir sepertinya
ga mungkin menikah muda karena kenyataannya pada saat itu sangat tidak
memungkinkan untuk mewujudkannya. Namun, di saat yang bersamaan pula sebuah
pintu harapan mulai terbuka dan memberikan jalan untuk mewujudkan mimpi,
harapan, dan doa yang sekian lama bersemayam dalam hati.
0 komentar:
Posting Komentar