Sabar semua pasti ada jalan keluarnya
lagi dalam keraguan, entahlah
masih belum ikhlas
entahlah
Sabtu, 24 November 2018
Minggu, 04 November 2018
Tes CPNS
Menjadi PNS adalah impian dari banyak orang. Menjadi sosok yang
mengabdi pada masyarakat, memperoleh banyak kesempatan yang luar biasa seperti
bertemu dengan sosok penting dari lapisan bawah hingga atas, ikut serta
pada even yang besar, perjalanan dinas di dalam dan luar negeri,
memperoleh kesempatan melanjutka jenjang pendidikan yang lebih tingga
memperoleh penghasilan yang secured hingga tua nanti. Mungkin
inilah gambaran alasan mengapa banyak orang ingin menjadi PNS.
Namun, dibalik semua itu jangan salah lho, masuknya pun gak mudah
harus lewat proses seleksi yang bertahap, dan bersaing dengan puluhan,
ratusan, bahkan ribuan orang di tingkat lokal hingga nasional. Wow
luar biasa!
Dan bagaimana dengan saya? Saya bukannya tidak tertarik, tertarik
sih, tapi saya kadang suka males duluan kalau harus mendaftar,
harus menyiapkan berkas, harus ujian, bla bla bla.
Maklum saya bukan orang yang suka melalui proses persaingan yang ketat, selama
ini bisa masuk kerja, mostly karena proses administrasi dan wawancara,
udah langsung diterima. Wkwkwkkwkw, gak ribetlah ya
Untuk tahun ini, suami sudah mewanti2 agar saya ikut seleksi cpns.
Setelah menimbang dan memilih kami berdua sepakat untuk mengikuti cpns di
penkab Bandung, dengan alasan ingin tinggal secara mandiri di kota kembang
terse but. Saya pun mengiyakannya, sayangnya keputusan ini mengejutkan
beberapa pihak seperti orang tua says.Namun, karena saya malas menyiapkan
semua pernak-perniknya, akhirnya saya serahkan semua pada pak
suami. Wkwkwk, dari pemberkasan hingga semuanya deh ya,
saya tinggal terima beres, nothing to lose gak berharap eh ternyata saya
malah lolos seleksi administrasi dan mengikuti ujian tanggal 28 October di
Bandung kemarin,
Saya bisa dibilang tidak memiliki persiapan apa2 belajarnya aja
seadanya, susah banget memiliki kesempatan belajar sambil mengasuh
bayi, jadi ya begitulah. Saya Dan suami memutuskan untuk menitipkan baby
Han Han pada Uti, sempet berat karena pada saat itu dia sempat demam
hikss. Alhasil kita berangkat pagi jam 5 sampe jam 10 terus ujian
jam 12.30. Ujian yah lumayan pegel baca soalnya mana lemot juga servernya
hasilnya not too bad untuk saya yang ga belajar, 320, 110,65,146 hanya
kurang di TIU 3 soal, hiks miris, yasudlah bukan rezeki, begitu
juga suami saya. Selesai abis ashar, makan di mie aceh, ke
uin Bandung, kosan Ruri, adik ipar saya, dan fix pulang jam 7
kurang, diperjalanan lewat tol cipularang, macet bet lho, jadi
sampe jam 2 malem, what a tiring day. Begitulah perjalanan panjang
kita, hasilnya tidak setimpal dengan perjuangan dan pengorbanannya.
Fiyuhh yasudlah cukup sekali saja untuk saya ikut tes di Bandung. Saya
terima realita saja, saya yakin Kira sudah berusaha dan Tuhan mengetahui
yang terbaik. Aamiin
Workshop Sketsa sebagai Pereda Stresss by@AnnaElisa
Saya adalah orang yang aktif ikut komunitas sebelum menikah, namun
setelah itu saya mengurangi aktivitas tersebut karena sibuk bekerja dan
adaptasi dengan kehidupan yang baru.
Setelah melahirkan, saya rindu dengan "aktivitas" karena
saya fokus menjadi Ibu rumah tangga. Saya haus akan dukungan sosial yang selalu
memotivasi saya untuk terus berkarya dan berkarya di saat saya merasa sedikit
kurang percaya diri. Saya haus memperoleh inspirasi dari banyak hal yang saya
temui ketika berkumpul dengan teman -teman komunitas.
Well, jadi Ibu rumah tangga itu bukan
berarti kita tidak bisa berkarya atau memperoleh inspirasi sama sekali,
namun kadang sesama manusia kita membutuhkan adult conversation dengan berbagai figur yang memiliki kesamaan
latar belakang dan minat agar kita tidak merasa sendiri. Bener
khan.
Namun kenyataannya tidak mudah untuk
bisa join kembali ke komunitas
seperti komunitas ibu2.dan mama muda, ribet mesti registrasi ini itu,
menunggu kloter pembukaan selanjutnya. Akhirnya dari pada saya hanya
duduk diam kenapa gak saya mencoba kembali aktif bersama bogor sketchers.
Gak lama memiliki ide itu, peluang pun datang dari Kang Ersta yang
menawarkan saya menjadi moderator seminar dengan tema yang sangat menarik yaitu
Sketsa Sebagai Pereda Stres by Mba Anna Elisa dan sea sketsa asik by
@gozaimas alias kang agus.
Jujur ketika mendapat kesempatan ini
antara senang dan khawatir karena saya sudah lama sekali tidak berbicara depan
umum, jadi sedikit kikuk dan deg deh gan ya ampun . Memang sih
hasil kerja saya masih belum maksimal, tapi it's better we tried than never right? Semoga Bogor sketchers
gak kapok ya ngadain seminar dan mengajak saya untuk terlibat lagi? Semoga bisa
perform lebih baik di acara berikutnya. Aamiim.
Alhamdulillah seminar berjalan lancar,
saya sih yang masih kurang lancar wkwkwkwj dan semoga menikmati seminar
tersebut.
Get Well Soon Honey
Hari ini random banget udah punya banyak segudang rencana untuk
dikerjakan dari bikin kue ini dan itu, mengerjakan tulisan ODOP yang
menunggu untuk diselesaikan, latihan public
speaking untuk acara hari Sabtu, pumping, belajar CPNS, masak MPASI
baby Han Han, mengerjakan setumpuk tugas rumah dan masih banyak lagi
rencana yang ada dipikiran saya. Namun semua itu harus berhenti seketika ketika
saya sadar bahwa panas badan baby Han Han mencapai 38
derajat. Sempat kaget dan panik karena baby Han Han belum pernah demam
sebelumnya selama 7 bulan ini. Namun, saya berusaha untuk tenang, kemudia
saya langsung dikasih paracetamol dan reiki, alhamdulillah,
panasnya mulai reda setelah dicek mulai normal kembali, Yaitu 36,4 derajat
celcius.
Alhamdulillah dia juga gak rungsing
malah tampak lincah , makannya masih lahap, seperti biasanya, hanya saja
tidurnya kurang pulas, nenen semaleman huhuhu. Mungkin kelelahan,
mungkin cuaca kurang mendukung, mungkin mau tumbuh gigi, mungkin masih leap.
Well, apapun alasannya, hanya berdoa yang terbaik untuk baby Han Han tersayang.
Get well soon sayang
Happy 8 Months My Little Researcher
When my little researcher starts to explore the house and its surrounding.
His curiosity grows each day. He likes to observes everything around him,
from small stuff such as zipper on my t-shirt, various pattern and texture on
his clothes, or even his own feet. He also likes to test the gravity
and movement. He is so excited when cat passed the house, and see every behaviour
of the other member of family. Absolutely, he's getting older, and I just
can't believe it that he has already learned a lot of thing.
He also enjoyed every event in
family gathering. He kind of baby who so easy going with the other
people, both children and adults, though, he’s getting pickier than ever.
He always knows how to adapt with the situation, happy to be centre of
attention and can make everyone happy with just his silly yet funny action.
Many people told me that he's so cute and friendly little one. Of course, I'm a
happy mama who so grateful of my son.
Baby Han Han also known as an active
baby. He just can't stop moving around, following, and reaching all things that
he wants, such as his favourite balls, dolls, and toys. People say that I must
be so tired to have little player like this. Guess what? Sometimes, I feel they
are right, but in the other time I forget what I feel since I'm so excited
playing, talking, dancing, and singing with my little baby Han Han.
I'm so thankful of God who give the
protection to my baby and guidance how to be a good parent for my son. Thanks
for everyone who giving care and loving him. I'm a lucky mama and parent.
Thanks God
Thought of the day
Memulai berkarir setelah sekian lama hibernasi di
rumah? Bismillah, semoga diberi kemudahan jika memang ada kesempatan. Well, sepertinya saya akan mencoba
peruntungan cpns, mencari kerja di sekolah/institusi swasta, mencoba
mempertahankan mimpi saya melanjutkan s2 di luar agar bisa menjadi art therapist, dan plan B nya melanjutkan S2 dalam negeri
untuk menjadi psikolog klinis anak. Entahlah saya masih belum menentukan
fokus saya sejauh ini. Sebenarnya yang paling saya inginkan adalah melanjutkan
studi saya, namun, pasti semuanya membutuhkan biaya yang cukup besar, pengorbanan
waktu, tenaga, dan yang pasti kemampuan Bahasa Inggris. So, saya harus menerima
kenyataan bahwa saya harus belajar Bahasa Inggris untuk kesekian kalinya agar
saya memperoleh skor yang diharapkan.
Memang semuanya pasti berat, harus
meninggalkan si kecil yang sedang lucu-lucunya dalam waktu tertentu.
Terbiasa mengasuh baby Han Han
semuanya sendiri juga menjadi sulit percaya kepada orang lain, walaupun yah
memang saya sendiri merasa masih belum bisa menjalankan tugas sebagai stay at home parent, khususnya sebagai
mama dengan maksimal.
Sekarang saya hanya berusaha memaksimalkan dan
memanfaatkan kesempatan di tengah kesibukan mengasuh bayi yang masih
membutuhkan perhatian.
Hasilnya saya pasrahkan apapun yang terjadi, nothing to lose. Semua pasti ada
waktunya, hanya mungkin saya butuh bersabar. Tuhan pasti tahu waktu yang
terbaik, dan sekarang hanya bisa melakukan apa yang bisa saya lakukan
mumpung masih punya banyak waktu melimpah.
Maaf ya tulisannya muter2 tapi maksudnya itu-itu
aja. Hanya sekedar curhat, daripada dipendam gak bagus juga khan.
Terimakasih untuk kalian yang membaca tulisan saya
Selasa, 23 Oktober 2018
Why homemade?
Why not? As we know, homemade is everything which
made in the home by one's own effort. In the other words, it served by love to
make everyone happy. Absolutely, for me Homemade food is happiness. So, in this
writing session I would like to tell you some essential reasons why I prefer
homemade food more than store boost one.
First thing first, we can make
sure by our self that it contains healthier
ingredients which is fresher, no artificial, preservative, any
many other chemical ingredient. Many commercially prepared foods are high
in fat, salt, and sugar. When we prepare our own food, we know exactly which
ingredients and how much of each are going into our food. Moreover, we
also guarantee the cooking process will be more hygiene
Secondly, believe it or not,
it gives us more self-satisfaction if we could make our favourite dish, or even
dream food. When we get closer and reach the expectation result, we can get
happier and boost our confident. Why not? Cooking and baking are need long
process, so when the other feel happy and appreciate our food will
give plus point that can't be describe by any word. Another reason, I also have
terrible experience when I eat in the restaurant, sometimes the food was so
expensive, but the presentation and the taste is far from my expectation that I
regret the most. How could this kind of food be so expensive, it’s better than I
cook by myself i can make a better one with higher quality food ingredient and tastier
off course.
Thirdly, portion control.
Many restaurants and fast food joints offer portions that are much larger than
necessary. And the problem is, when food is in front of you, chances are you’ll
eat it. When you dine in, you can regulate the amount of food served for
dinner, eliminating unnecessary temptation.
fourth.
Fourth, brings family together.
Eating at home gives the entire family time to talk about their day. Nothing
better than stay close with food while have good quality of conversation with
the member of family. it will give unforgettable moment as time goes on.
Last but not least, in this
modern era, people tend to think more practically and consumptive than ever.
They buy food at food street which we cannot make sure the dish material is
hygiene or not, they order food online, buy frozen food, eating in the
restaurant just for social purpose, and many more. However, by making our
own food will indirectly teach our children how to make it, Moreover, it will
give more advantages in long term effect in the future. The truth is, we indirectly
set the perspective of creating than buying, support them to discover the
invention. Furthermore, I wish my kids will able not only to create something,
but also to sell something for their life. Well, that’s my opinion about Why I
choose more Homemade food. So, my question is I’d love to hear from
you: How often do you cook at home? Cheers to food
balance!
7 Top YouTube Cooking Channel Based on My Version
From beginner to proffesional one, inilah beberapa 7 Top Chef YouTube
Channel favorit saya. Adapun beberapa alasan saya memilih program tersebut
adalah, videonya editingnya menarik, resepnya bisa dipercaya,
nyaris anti gagal, dan memotivasi saya untuk berani mencoba menu masakan
yang baru dengan tingkat kesulitan yang bervariasi masak Ok, saya
gak akan banyak basa -basi, langsung aja ya guys..
1.
Kokiku. TV by Yudha Bastara
Channel ini menyajikan berbagai makanan,
salah satunya makanan viral dari savory food to dessert . Setiap melihat
video tentang makanan kekinian yang sedang viral, saya jadi mengurungkan niat
untung membeli makanan tersebut karena saya merasa bisa buat sendiri di
rumah dengan melihat video dari channel
ini. Sayangnya kesulitan utama ketika aku mau memasak tidak ada resep
tertulisnya even mereka bilang ada di
website kooky. TV, tapi tetap
susah dicari since they not state the
direct link.
2.
Dessert
Castle by Putri Miranti
Masih dalam satu studio tv yang sama
yaitu, Kokiku.tvm namun berbeda dengan Yudha Bastara, Putri Miranti lebih
memfokuskan pada dessert sebagai main menu of the channel. Setiap
melihat dia masak kayaknya seru dan gampang banget, tapi pas saya
mencobanya sendiri ternyata oh ternyata, tidak semudah yang dilihat, tapi
masih mudah diikuti kok santai aja. Aku juga suka penjelasan dia yang
detail mengenai teknik masak, penggunaan perabotan masak, dan yang pasti
bahan alternatif yang berguna untuk
beginner baker like me, easy to recook them.
3.
Bigger Bolder
Baker by Gemma Stafford
I have
already mentioned her name for a thousand times the reason why I love her
channel so badly.
Gemma Stafford adalah seorang baker berkebangsaan Irlandia professional yang
memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di Amerika, namun dia dan suaminya
memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya berkarir sebagai full time chef youtuber to share the best ever secret recipes of
baking. What an inspiring story! Sukses selalu buat pasangan yang so sweet ini. Mbak Gemma
memang nomor satulah buat saya.
4.
Cupcake Jemma
Jemma adalah seorang pengusaha kue
ternama asal London. She's so
professional! Setiap melihat kue dia selalu terbayang kapan ya bisa
membuat kue se-epic itu, seru banget ya punya took kue selaris dan sekece itu.
Hmmm,,, entahlah hanya bayangan saja, hihihi. Well, yang paling saya suka dari tutorial dia adalah resep cup cake
dan cake yang bervariasi dan unik banget.
she's totally apply the beauty of are in her dessert.Pokoknya kece
bangetlah so mba Jemma ini.
5.
Oh Yum by Anna
Olson
Pertama kali aku lihat tutorial ini
ketika mencari resep fudgy choco chip
cookies.
Tante Anna memberikan banyak teknik memasak yang detail
banget which so informative for the
amateur baker like me, walaupun sayangnya saya jarang menggunakan full
resep dia karena bahan2 yang dia gunakan mostly premium ingredient which absolutely expensive enough for
me.
6.
Pufflova by Diana Amelia
Aku baru liat tutorial resep dia
akhir-akhir ini. Videonya edittingnya keren dan attractive banget buat anak remaja, cute gimana gitu, resepnya
juga ok. Yang paling saya suka adalah dia sering membuat resep terinspirasi
dari Film lho. Gak sabar pengen recook
resep dia pas gajian nanti, eits pas suami gajian Deng
hihihihi.
7.
Hidamari Cooking
Suka penasaran deh, kalo kue kekinian
orang Jepang kenapa bisa Fluffy gitu, kayak Japanese Pancake, Japanesse cheese
cake, Tokyo Banana, dan masih banyak lagi. Ternyata pencarian ini membuat saya menjadi
sangat penasaran sama channelnya Hidamari Cooking. Suka banget!
Ok, begitulah cooking channel favorit
saya, tidak ada yang sempurna karena semuanya saling melengkapi satu sama lain.
At the end, saya hanya bisa berdoa dan berharap semoga selalu diberi kesehatan,
semangat, dan pastinya rezeki supaya bisa berlatih membuat dessert-dessert kece ini. Aamiin
Minggu, 21 Oktober 2018
Hari Jisun: My Inspiration of the day!
pic reference:
yukepo.com
Zaman now, nge-hits banget yang
namanya Vlogging. Hari Jisun adalah
sebuah channel Youtube yang
menampilkan review berbagai makanan
khas Indonesia oleh orang korea yang bernama Jisun. Saya nge fans banget sama youtuber cantik ini karena lawakan dia
lucu banget dan berani mencoba berbagai masakan indonesia dari yang di restoran
ternama, hits, bahkan jajanan di pasar.
She's so creative! Dan yang paling penting dia juga jago masak lho dia
bahkan sering bereksperimen membuat masakan korea dengan bumbu andalan
Indonesia yaitu berbagai macam sambal, Mie, bumbu olahan , dan masih banyak
lagi.
Namun,
hari ini saya akan membahas pada salah satu episode yang terbarunya yang
berjudul "Draw My Life" ,
yaitu perjuangan dia dalam meraih mimpinya sejak kecil hingga berhasil menjadi Youtuber terkenal sampai sekarang.
Ternyata, menjadi vlogger itu gak
gampang. Perlu banyak latihan berbicara di depan kamera, perlu banyak
keberanian untuk mengungkapkan ide secara kreatif, dan tentunya edit video
supaya menarik, dan masih banyak tantangan lainnya. Begitu pula menjadi
selebgram, yang awalnya aku sempet pikir, enak, ya, jadi selebgram, tinggal di
foto-foto aja bisa menghasilkan uang, bisa di endorse sana dan sini. Tapi, ketika kita menjalaninya, apakah itu
mudah? apakah itu terjadi secara instan?
Well, everything needs process. Don't ever judge anything until you step on
someone's toes.
Yang
paling menyentuh hati dan memotivasi saya adalah kegigihan Jisun di awal
debut videonya ternyata kurang banyak peminatnya hingga dia bertekad untuk
membuat 100 video. Ini sama banget dengan pengalaman saya, saya sudah membuat
blog dari tahun 2010 namun followernya gak banyak, segitu-segitu aja. Udah
share sana-sini, even yang baca pun gak banyak huhuhu sedih gak sih. Namun,
dengan melihat video ini saya akan melakukan hal yang sama , akan terus
berjuang hingga hari yang ke 100!
Buat
saya, menulis adalah hal yang paling bisa saya andalkan sekarang dibandingkan
dengan aktivitas mana pun, maklum saya ibu rumah tangga yang sedang berproses
mencari penghasilan tetap. hihihi. Menulis juga adalah salah satu jendela yang
membuka ide-ide saya agar bisa keluar dan diekspresikan dengan baik. Jadi,
kegiatan ini sangatlah multifungsi untuk mengasah otak saya yang jarang
digunakan untuk bekerja hihihi.
Thanks to Jisun for
your inspiration. Wish you get more luck in the future!
And
Good
Luck for me!!!
Puding Lumut Butter
Penasaran sama resep yang sempet ngeHits sekitar setahun yang lalu. Gak
sengaja liat tutorial resep ini dari Kokiku. Tv by Yudha Bastara. Sekilas kayak
yang gampang ya, tapi ternyata, agak fail sedikit pas pembuatannya. Bagian tersulit adalah teknik
temper kuning telur ke bahan adonan
puding butternya. Alhasil bergerenjel
kayak omelette deh. Wkwkwkwkwk.
Well, sejujurnya, sebenarnya tantangan
yang paling berat adalah badan sedang lemas letih lesu plus ditemani sama
asisten cilik, yang gak lain gak bukan adalah si baby Han Han.
Hihi. Yah namanya juga udah punya anak.
Rasanya? Hmmm, ya begitulah
masih Jauh dari ekspektasi, sejujurnya, entah memang rasanya yang
begitu atau teknik saya yang masih salah huhuhu. Sepertinya saya harus coba
sekali lagi kalo ada waktu dan kesempatan supaya bisa buat puding butter ala instagram gitu d. Ok, gak
banyak basa-basi, inilah resepny, Let's
get cooking!
Pudding Lumut Butter
Lapisan 1: puding Lumut
Bahan
·
600 ml air
·
1 sachet agar2 plain
·
125 ml santan
·
100 gram daun suji/pandan
·
2 butir telur
·
100 gram
Cara Membuat
- Masukkan 600 ml air, 1 sachet agar2 plain, 125 ml santan, 100 gram
daun suji/pandan, 2 butir telur, 100 gram gula, sejumput garam di blender
sampai halus dan disaring dan dipanaskan hingga mendidih sehingga santan
dan telur menjadi pecah.
- Tipsnya, untuk butiran lumut yang lebih kecil bisa mengaduk adonan
lebih sering dengan menggunakan whisk, sebaliknya untuk hasil butiran
lumut yang besar, tidak perlu sering diaduk.
- Setelah mendidih, tunggu adonan lumut hingga dingin sampai
mengental sebelum dimasukan ke loyang masukkan kedalam loyang, dan
didinginkan.
Lapisn 2: Puding Butter
Bahan
·
550 ml
air
·
1 sct
agar-agar
·
100 gram
mentega/ margarin
·
180 gram
SKM
·
sejumut
garam
·
3 kuning
telur
Cara Membuat
- Masukan 550 ml air dan 1 sachet agar-agar didihkan
- Masukan 100 gram mentega/ margarin+ 180 gram SKM+ sejumut garam
- Masukan 3 kuning telur dengan menggunakan proses penyamaan suhu (temper) yaitu degan memasukan beberapa sendok adonan mentega ke dalam telur dan dikocok hingga suhunya sama lallu di masukan ke adonan yang besar. Pastikan kuning telurnya diaduk merata dan panas dari agar-agar dapat melelehkan kuning telurnya. Setelah itu tunggu beberapa menit untuk didinginkan sampai akhirnya dimasukan ke cetakan dan voila, pudding lumut butter siap disajikan
My Surviving skill as Mom: Han Han dan MPASI
Gak harus
jauh-jauh ke gunung atau berlari ke hutan, bahkan menyelam ke dasar lautan untuk mengasah surviving
skill. Bagi saya, cukup mengasuh si Baby Han Han, saya sudah banyak belajar
mengenai surviving skill,
terutama ketika MPASI. Well, setiap
Ibu pasti punya pengalaman dan penanganan yang menarik dalam Memberikan MPASI
untuk si bayi cilik. Inilah cerita saya, bagaimana dengan cerita mama
yang lain?
MPASI alias makanan pendamping ASI biasanya mulai diberikan pada bayi
usia 4-6 bulan. Adapun tujuannya untuk menunjang gizi si buah hati di
saat kandungan tertentu yang terdapat ASI pada bulan tersebut mulai
berkurang. Sama seperti menyusui, proses pemberian MPASI pun harus dengan
penuh perhatian dan kasih sayang, dari mulai memilih dan menyajikan menu
makanan dengan gizi yang baik dan seimbang, melatih kedisiplinan makan,
komunikasi dengan si bayi, dan masih banyak lagi.
Lalu, apa kaitannya MPASi dengan surviving
skill? Tentu saja sangat berkaitan. Mengapa? ada saatnya ketika
pemberian MPASI menemukan banyak sekali tantangannya yang sangat menguji keuletan, kesabaran, dan kreativitas orang tua
terutama ketika si GTM (gerakan Tutup Mulut) muncul. Dan kalau gerakan
ini muncul udah kayak main pencak silat aja, silat sana silat sini.
Berbagai jurus si Mami berikan, namun bayi bocah yang semakin cerdas setiap
harinya, semakin awas dan mengetahui bagaimana cara menghindar.
Whoaa akhirnya drama perhelatan pencak silat berlangsung selama kurang lebih 30
menit lamanya.
Adapun alasan GTM baby Han Han karena masalah tekstur dan bosan
dengan menu makanan yang cenderung monoton. Saya sendiri bukannya gak
kurang berusaha, walalupun belum banyak mencoba. Saya telah
melakukan berbagai variasi menu dan cara memasak, namun kadang ada yang
cocok ada yang tidak. Belum lagi dia cepat sekali bosan dengan menu-menu yang
itu saja, walaupun baru diberikan untuk kedua kalinya. Saya jadi serba salah,
masak sedikit takut kurang, tapi kalau masak banyak takut mubazir, dan untuk
supaya berkah , kalau gak habis ya saya kasih sisa makanannya ke Mew Mew,
kucing liar yang tinggal di rumah. Alhasil,
gak Cuma Han Han aja yang tambak montok, si Mew Mew juga jadi kebagian rezeki
Han Han hasil jerih payah maminya. Alhamdulillah ya, pemirsah, hihihi. Alhamdulillah
juga si bayi ini udah bisa sedekah sejak dini. Hihihi. Namun, saya harus selalu
berusaha demi memberikan gizi yang terbaik untuk si Kecil. Semoga saya dan baby
Han Han bisa saling bekerja sama
Begitulah kisah survivingl skill
setelah saya menjadi seorang Ibu. Tidak Ada hari yang sama, metode atau
penanganan yang berhasil pada hari ini belum tentu berhasil untuk keesokan
hari. Hal ini sangatlah wajar, karena si bayi berubah , bertumbuh dan
berkembang setiap harinya. Oleh karena itu, saya sebagai seorang
Ibu, harus selalu berusaha untuk mencari cara, ide, dan
inspirasi agar bisa mengasuh si bayi dengan baik.
Langganan:
Postingan (Atom)