Selain kisah lucu yang pertama, ada
pula kisah menarik yang kedua, antara percakapan aku dan mas Kiki (MK)
MK: “Hi, Emi, mana cowonya ko ga
diajak?”
Me: “Gal ah, Mas, dia khan gak suka
nyeket.”
MK: “Cuma cowo aneh yang ga suka
nyeket.”
Me: “ Hihi, Ga gitu juga kali, Mas.”
Akhirnya setelah jalan bareng, kita
menemukan spot pertama, terjadilah percakapan sesi kedua.
MK:” BTW, lo udah ada cowo, Mi?”
Me:” BELOOMMM, Mas, gua belum punya
cowo!” (Dengan muka patut dikasihani)
MK: “ Kasian banget sih lu mi,
hahaha. Kebanyakan lari sih lu, masa sering lari ga ada satu pun yang nyangkut
sih, hahaha.”
Me: “ Au ah, cowo2 lari mah
entahlah, hahaha.”
MK: “ Haha pada melarikan diri dari
kenyataan, ya?”
Me: “Whoaa, kok lo tau sih, mas?”
MK: “Gua pernah muda kale,,”
Me:” Hmmm… (menatap dengan pandangan
curiga) Oke, deh mas, gua percaya, wahahaha.”
Berhubung tempat sketsanya panas,
dan gak dapet objek yang sesuai, akhirnya kita berpindah ke tempat sketsa yang
lain, spot kedua yang kebetulan satu lokasi dengan salah satu pelukis senior
Pak Husnawi dan Istrinya. Dan terjadilah percakapan sesi ketiga.
MK: “Mi, ajarin gua bahasa Inggris
dong, Bahasa Inggris lu kan jago!”
Me: “ Hahaha, boleh-boleh, tapi
barteran dong, lo ajarin apa ke gua, mas, hahah?”
MK: “ Gua ajarin lo bahasa Cinta d,
bahasa Cinta lo khan payah banget!”
Me: “ Whoaaa, parah banget sih lw,
mas Kiki.”
Hmm, setelah percakapan itu gua
langsung mikir dua kali. Mungkin memang bener juga kali y. Hmm, entahlah tapi
gua ngerasa setelah beberapa kejadian yang terjadi semakin gua bingung harus
kayak gimana kalau berhadapan dengan cowo. Hmm, someone please teach me Love
Lesson, Pleaseee!!
0 komentar:
Posting Komentar