Dear Mama dan Bapa
Selamat ulang tahun , Bapa yang ke 65 dan Mama yang ke
53. Alhamdulillah, aku bersyukur banget hari ini bisa merayakan ulang tahun
Mama dan Bapa bersama-sama,rasanya momen-momen seperti ini yang akan selalu aku
rindukan, berkumpul dan menikmati waktu bersama.
Saat ini aku hanya ingin mengucapkan kalau aku sayang
banget ama Mama dan Bapa, Terimakasih untuk semuanya.
Sekarang usiaku sudah 24 tahun, tetapi entah kenapa
sulit bagiku untuk mengungkapkan perasaan ini. Ketika aku ingin mengucapkannya,
selalu terkunci di bibirku, dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku
rindu sekali masa-masa dimana aku dapat mengungkapkan perasaanku dengan mudah
tanpa beban.
Dear Mama tersayang ,,,,
Dear Mama, di surat ini aku hanya ingin mengucapkan
terimakasih, terimakasih karena telah melahirkanku ke dunia. Aku lahir pada
hari Sabtu Legi, tanggal 22 Juni 1991 pukul 15:15 (begitulah catatan yang
pernah aku baca dari diary enin), dan kebetulan pada saat itu bertepatan dengan
Perayaan Idul Adha. Aku memang tidak dapat mengingatnya, tapi dari berbagai
sumber yang aku ketahui, termaksud dari cerita mama, aku tau kalau proses
kelahiranku tidaklah mudah, penuh perjuangan. Beberapa kali mama tidak sadarkan
diri, selain itu ketika lahir aku tidak ada respon, entahlah ceritanya seperti
apa yang pasti leherku terbelit tali pusar. Alhamdulillah, Tuhan masih
menyelamatkanku sehingga aku dapat lahir dengan kondisi yang sempurna. Beberapa
kejadian yang aku ketahui jika itu tidak ditangani secara tepat akan
menimbulkan kecacatan bahkan kematian. Tetapi Tuhan selalu melindungiku itu
semua berkat perjuangan mama dan doa-doa yang menyertaiku. Semenjak kelahiranku
mama jadi mengidap darah tinggi dan jantung, selalin itu bentuk badan mama yang
tidak dapat kembali seperti semula. Maafkan aku ya, Ma.
Dear Mama, terimakasih telah membesarkan dengan penuh
kesabaran dan kasih sayang. Mama rela berkorban, mengesampingkan kepentingan
pribadi, memanjakan aku, mencukupi semua kebutuhanku, tapi aku sering mengeluh
bahkan marah sama Mama. Aku bersyukur memiliki
masa kecil yang bahagia begitu pula masa remajaku, mungkin banyak perubahan
yang tidak seperti masa kecilku, tetapi aku bersyukur karena apapun yang
terjadi aku merasa beruntung dengan nasibku yang berjalan dengan baik.
Semakin aku dewasa, aku semakin sadar bahwa hidup itu
tidak semudah yang aku bayangkan sebelumnya, penuh dengan perjuangan, aku ingat
masa kecilku yang hanya bisa meminta-minta, dan marah kalau semua keinginanku
tidak terkabul tanpa memikirkan jika terdapat proses untuk mencapai sesuatu.
Dan semenjak itu aku sadar betapa hebatnya mamaku ini.
Dear Mama, aku tahu mama adalah sosok yang kuat, mama
rela berkorban demi kebahagiaanya, berkali-kali mama sering bilang “Hidup mama
itu untuk anak, mama gak bisa bahagia kalau belum melihat anak bahagia, mama
akan melakukan apapun demi kebahagiaan kalian.” Mama adalah sosok yang hebat,
betapa besar masalah yang mama hadapi, mama selalu berusaha untuk tegar dan
mandiri, berusaha tidak mau terlihat kalau mama memang punya masalah.
Dear Mama, tak jarang juga aku sering melihat mama
menangis ketika sedang berdoa sambil menyebutkan nama kami semua satu per satu. Tak jarang juga melihat mama terbangun malam-malam hanya
untuk medoakan kami semua.
Dear Mama. Aku bersyukur sekali memiliki mama yang sangat hebat. Aku berharap jika suatu hari nanti aku menjadi ibu, aku bisa menjadi ibu seperti mama yang dengan tulus dan sabar menyayangi anaknya. Aku berusaha untuk menjadi anak yang lebih dewasa dan mandiri lagi, sehingga aku bisa banyak membantu mama dan membahagiakan mama.
Aku sayang Mama
Terimakasih , Ma.
Dear Bapak tersayang ,,,,
Dear Bapak, makasih ya telah merawatku dari kecil, aku sayang dan
bangga banget sama Bapa. Bapa adalah sosok pekerja keras, dan Bapak akan
melakukan apapun agar bisa mncukupi kebutuhan anaknya di jalan yang baik. Aku
selalu ingat kata Bapak,
“Carilah rezeki yang diberkahi, agar hidupmu diberkahi, jadilah orang
yang baik, karena Tuhan akan membalas kebaikanmu, jika kau tidak merasakannya
sekarang, kebaikan tersebut tidak akan pernah sia-sia, karena kebaikan tersebut
akan turun kepada keturunanmu, anakmu dan cucumu kelak.”
Prinsip tersebutlah yang selalu aku ingat dari bapak.
Dear Bapak, banyak prinsip kehidupan yang bisa aku pelajari dari
bapak, karena bapak adalah orang yang suka belajar banyak hal, politik,
sejarah, manajemen, psikologi, tanaman, dan hal-hal yang bersifat spiritual
sekalipun. Aku banyak belajar dari bapak. Aku juga bangga karena aku adalah
satu-satunya anak yang memperoleh bakat seni darimu. Aku percaya kau adalah
seorang pelukis, meskipun aku tidak pernah melihatmu melukis secara langsung di
kanvas, bahkan di buku sketsa. Aku bersyukur sekali, karena aku suka melukis
dan melukis adalah bagian penting bagi hidupku.
Dear Bapak, hmm,, memang sih terkadang aku suka kesel kalau aku
harus dibandingkan dengan kedua kakakku yang jelas- jelas mereka berbeda
denganku. Aku tahu bapak melakukan itu demi kebaikanku, untuk memberikan
motivasi agar aku bisa lebih maju dan semangat lagi.
Dear Bapak, hmm,,, aku sedih, aku jarang berkomunikasi dengan
Bapa semenjak pensiun, entah tembok apa yang menghalangi kita, ingin rasanya
aku mengembalikan waktu ketika aku masih kecil di mana aku sering bercanda
denganmu. Rasanya saat tersebut adalah saat yang berharga untukku. Aku selalu
ingin menjadi orang yang dekat denganmu di saat bapak membutuhkanku, aku ingin
mengetahui apa yang Bapa rasakan, aku ingin selalu bisa berbicara dan
berkomunikasi denganmu, tetapi mulut ini terdiam 1000 bahasa ketika aku
bersamamu, dan aku tidak tahu apa yang harus ku katakan. Maafkan aku, kalau aku
belum bisa menjadi anak yang berbakti.
Dear Bapak, sekarang aku sudah cukup dewasa untuk memutuskan
pilihanku sendiri, terima kasih untuk bimbinganmu selama ini, aku sangat
bersyukur. Aku berharap Bapak selalu mendukung dan meridhai keputusanku. Aku
sangat membutuhkanmu, sampai kapanpun aku akan selalu membutuhkanmu membutuhkan
dukungan, nasehat, bimbingan, serta doamu.
Dear Bapak, terimakasih banyak atas segalanya, aku berharap
ke depannya kita lebih banyak berkomunikasi lagi. Aku akan selalu merindukan
kebersamaan saat dimana aku selalu bercerita, bercanda, dan tawa bersamu. Aku
berharap waktu akan mengembalikan saat-saat indah itu kembali. Aku sayang Bapa.
Dear Mama dan Bapa tersayang ,,,
Semakin
aku dewasa, aku pikir aku akan kuat hidup tanpa mama dan bapa, berusaha untuk
menjadi anak yang lebih mandiri lagi, tetapi pada kenyataannya aku selalu membutuhkan mama dan bapa dalam
kehidupanku, mama dan bapalah orang yang pertama yang rasanya ingin aku peluk
setiap aku menghadapi masalah, aku selalu membutuhkan nasehat mama dan bapa,
dan sampai kapanpun mama dan bapak tak pernah tegantikan.
Aku tau
aku belum bisa membalas kebaikan kalian, semoga aku bisa membuktikan kalau aku
adalah anak yang baik untuk kalian
Terimakasih
akan kebaikanmu, doa Mama dan Bapa akan selalu menyertaiku kemana pun kaki ini
melangkah. Aku berharap aku bisa membahagiakan kalian selalu.
Ya Tuhan, titipkanlah Mama dan Bapa untukku, jagalah mereka di saat aku tidak berada di sampingnya, berikanlah mereka kebahagiaan. Aamiin .
2 komentar:
Emir, aku berkaca- kaca bacanya:')
Folback ya emir, eprikaadhitya.blogspot.com:)
thanks ya eprika :)
Posting Komentar