Pernahkah Anda:
- Merasa khawatir mengenai perkembangan si buah
hati?
- Memberikan target tertentu yang harus diraih
pada bulan/periode tertentu?
- Merasa cukup kaku menerapkan jadwal atau pola
kebiasaan tertentu ?
- Merasa kecewa, tertekan, dan bersalah jika
semua gak berjalan sesuai harapan ?
- Memberikan kelas ini dan itu agar si kecil
bisa menguasai keahlian tertentu?
- Merasa sedih dan bersalah karena belum bisa
memberikan yang terbaik untuk si buah hati?
Kehidupan di era digital sangat mempengaruhi perkembangan pada banyak aspek
kehidupan. Kadang tanpa disadari dapat menuntut kita bertindak lebih cepat
untuk memperoleh hasil yang instan, tanpa memprioritaskan proses yang menjadi
bagian yang esensial dalam sebuah pencapaian. Belum lagi peran sosial media berperan penting dalam mempengaruhi dan membentuk persepsi
gaya hidup yang ideal untuk orang tua. Sehingga berbagai cara dilakukan para ayah dan ibu dengan tujuan memberikan yang terbaik untuk si kecil, seperti membeli
produk tertentu, mom competition,
self-comparison, membandingkan diri dengan orang lain dan masih banyak
lagi.
Slow parenting also called simplicity
parenting mungkin bisa menjadi solusi
yang tepat untuk para orang tua dalam merawat
si kecil dengan perasaan tenang dan damai. Slow parenting adalah trend pola asuh yang diperkenalkan oleh
Carl Honores pada tahun 2009 dalam
bukunya Under Pressure: Rescuing Our
Children from Culture Hyper Parenting, yaitu metode pola asuh yang
menekankan sedikit jadwal, tidak berfokus pada tugas perkembangan (milestone) , sedikit aktivitas, namun lebih berfokus pada waktu bermain dan relaksasi anggota keluarga. Dengan demikian, anak bisa berkembang dan mengeksplor dunianya secara alami sesuai dengan kecepatan dan kemampuan mereka.
Tujuan utama dari metode Slow parenting adalah membiarkan anak untuk mencapai kebahagian dan kepuasan akan prestasi mereka dengan caranya sendiri, walaupun hal ini tidak membuat mereka menjadi anak yang paling jenius, berbakat, dan terkenal. Pada saat ini banyak sekali orang tua yang terlalu mengeksploitasi anaknya secara berlebihan di beberapa aspek kehidupan namun di sisi lain melupakan banyak hal penting seperti memberikan semangat ketika mereka membutuhkan motivasi, memberikan pelukan untuk menenangkan mereka, tidak membiarkan anak mereka menyelesaikan masalahnya seorang diri, dan selalu menjadi pendengar yang baik untuk anaknya. Adapun manfaat untuk orang tua adalah menurunkan tingkat stress, lebih fokus, lebih tenang dalam menghadapi persoalan sehari-hari sehingga keseimbangan dan keharmonisan dalam keluarga tercapai dengan baik. Perlu digarisbawahi bahwa slow pada konteks ini bukan berarti melakukan berbagai tindakan dengan kecepatan siput, namun melakukan berbagai hal dengan kecepatan dan waktu yang tepat karena semuanya akan lebih indah pada saatnya. Dengan kata lain, metode ini lebih menekankan pada proses daripada hasil, kualitas dibandingkan kuantitas, being present in the moment dengan menikmati waktu kebersamaan yang berharga antara orang tua dan si kecil.
To connect slowly.
To wake up slowly.
Tujuan utama dari metode Slow parenting adalah membiarkan anak untuk mencapai kebahagian dan kepuasan akan prestasi mereka dengan caranya sendiri, walaupun hal ini tidak membuat mereka menjadi anak yang paling jenius, berbakat, dan terkenal. Pada saat ini banyak sekali orang tua yang terlalu mengeksploitasi anaknya secara berlebihan di beberapa aspek kehidupan namun di sisi lain melupakan banyak hal penting seperti memberikan semangat ketika mereka membutuhkan motivasi, memberikan pelukan untuk menenangkan mereka, tidak membiarkan anak mereka menyelesaikan masalahnya seorang diri, dan selalu menjadi pendengar yang baik untuk anaknya. Adapun manfaat untuk orang tua adalah menurunkan tingkat stress, lebih fokus, lebih tenang dalam menghadapi persoalan sehari-hari sehingga keseimbangan dan keharmonisan dalam keluarga tercapai dengan baik. Perlu digarisbawahi bahwa slow pada konteks ini bukan berarti melakukan berbagai tindakan dengan kecepatan siput, namun melakukan berbagai hal dengan kecepatan dan waktu yang tepat karena semuanya akan lebih indah pada saatnya. Dengan kata lain, metode ini lebih menekankan pada proses daripada hasil, kualitas dibandingkan kuantitas, being present in the moment dengan menikmati waktu kebersamaan yang berharga antara orang tua dan si kecil.
To listen slowly.
When we are present and awake to a moment with our child we are able to hear everything they say —
To connect slowly.
Holding hands. Talking slowly. Breathing deeply. Laughing joyfully. Smiling fully. These are the things that happen when we’re on the slow parenting path, the one where slow motherhood kicks in and we’re able to be all there, mind, body and spirit.
To wake up slowly.
Mornings are a child’s favorite time of day. They wake up so excited to be with us, so eager to embrace the new day.
To explore slowly.
To explore slowly.
Exploring slowly is one of our favorite things to do. You just never know what you will discover.
Metode utama yang digunakan untuk menerapkan slow parenting ini adalah Bermain dan Relaksasi. Bermain adalah
bagian yang alami yang tidak dapat terpisahkan pada masa kanak-kanak. Bermain
memudahkan seorang anak untuk lebih mengeksplor dan menemukan kepribadian dan
potensi alaminya dengan cara mereka sendiri. is a natural part of Children invest 15% of their energy in
playing, demonstrating their natural inclination and the evolutionary benefit.
Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan alami untuk bermain dan mengekspor
lingkungannya dengan baik, dengan begitu pembelajaran formal akan lebih bermanfaat
ketika mereka berusia mulai dari 6 tahun. Relaksasi, being parents can be
the most outstanding and exciting experience in once life. But also, it
can be the most exhausting and demanding at the same time, To
become the happiest mom or dad we can be, we need feel more balance and
present, one way is to find Me Time between our routine life. Everyone has
different method to enjoy the day, to keep positive thinking and feeling start
the day.
Saya sempat menjadi Ibu yang overcontrol
to her baby, punya targets ini dan itu, dilatih ini dan itu
supaya bisa menyelesaikan milestone sesuai
dengan usia perkembangannya. Saya juga cukup strict karena terpaku pada jam dan waktu kehidupan sehari-hari yang
memang itu untuk kebaikan si kecil. But there’s
definitely a happy medium with space in between schedules for freedom,
learning, and growth. So, kebiasaan tersebut sempat membuat tertekan, mudah kecewa karena banyak hal yang tak sesuai dengan
keinginan, dan merasa gagal hingga bersalah belum menjadi Ibu yang baik
Mengaplikasikan Slow parenting sangat bermanfaat bagi saya sebagai seorang
ibu.
“The
benefits of a slow childhood allow ME the chance to do things a little
differently. The benefits of slow parenting have never once not been obvious to
me when we pause enough
to enjoy a moment fully.”
Teori memang memberikan informasi
yang bermanfaat dalam membesarkan si kecil, namun kita perlu ingat bahwa setiap
anak unik dan memiliki kelebihan, dan pase sendiri, jadi jangan
bandingkan dengan orang lain atau terpaku pada suatu teori tertentu. Yang lebih
penting nikmatilah waktu bersama anak, liat dan nikmati kemajuam demi kemajuan
yang mereka capai tiap harinya. Slow parenting mengajarkan kita untuk menerima
bayi apa adanya dan banyak bersyukur akan kehidupan yang Allah berikan pada
kita. So, No matter what you
choose, it never hurts to be reminded to take a moment to enjoy Baby's
babyhood. It doesn’t last forever, and it’s the unplanned moments that will
stay with you as Baby grows.
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar