PRAY FOR HARINGGA SIRILA
Deep condolences For Haringga Sirila and His Family
Pada
dasarnya saya sangat jarang menonton sepak bola liga Indonesia,
namun kebetulan minggu kemarin saya menonton bersama di rumah mertua saya.
Pertandingan tersebut adalah pertandingan Persib Vs Persija pada tangga 23 September 2018 di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA). Wah, tampaknya
bakal seru nih, karena setahu saya dua klub tersebut memang selalu bersaing
sengit sejak dulu. Dan ternyata benar adanya , dari awal pertandingan sudah
muncul kericuhan antar pemain, perdebatan dengan wasit, tidak dapat
dipungkiri bahwa drama demi drama pun terjadi, Dan setelah terjadi perselisihan
panjang, pertandingan dimenangkan oleh Persib.
Tanpa
disangka, Kemenangan pertandingan tersebut menyisakan luka yang mendalam ketika
kericuhan sengit menghabiskan satu nyawa salah seorang suporter Persija,
Haringga Sirila, 23 tahun, tewas mengenaskan oleh tindakan kekerasan brutal yang dilakukan
secara massal oleh suporter Persib sebelum pertandingan dimulai. Berdasarkan beberapa sumber, pengeroyokan
masal dilakukan oleh lebih dari 15 orang yang 10 diantaranya sudah ditangkap
oleh polisi, sedangkan sisanya sedang dilakukan pencarian. Kemungkinan pelaku akan bertambah lagi.Adapun kabar yang lebih miris, beberapa pelaku masih berada di usia anak-anak. Pengeroyokan tersebut menggunakan benda-benda seperti balok
kayu, piring, botol, hingga benda -benda lainnya untuk menghabisi nyawa
Haringga. Korban dinyatakan tewas di tempat.Jenazahnya pun langsung dibawa ke RS Sartika Asih
untuk dilakukan otopsi. Korban diduga kuat mengalami luka berat di kepala dan
dada, sehingga nyawanya tidak tertolong.
Kematian Haringga
Sirila menjadi viral di media masa dan turut mengundang simpati banyak
pihak dan memberikan kecama kepada dunia sepak bola tanah air yang sedang berjaya. Alhasil, liga sepak bola harus dihentikan sementara waktu, dan
melakukan evaluasi agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi, minimal dapat
dicegah. Kematian tersebut juga meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi
keluarga.Orang tuanya tidak menyangka bahwa anak semata wayangnya harus tewas
mengenaskan, mereka tidak sangka bahwa almarhum sendiri nekad pergi ke Bandung
untuk menonton pertandingan Persib, yang memang seharusnya dilarang bagi
supporter Persija.
Disini, saya
berdiri di posisi netral. tidak berpihak pada siapapun, saya hanya berpikir
bahwa betapa berharganya satu nyawa, sedih membayangkan posisi orang tua yang
telah membesarkan anaknya dengan susah payah, namun ia harus pergi sia-sia
hanya karena sepak bola. Siapa yang menyangka sebelumnya. Terlebih lagi
keluarga korban tidak bisa melihat jenasah almarhum karena sangat mengenaskan.
Semoga keluarga korban diberikan kesabaran dan pihak berwajib melakukan
tindakan hukum yang tegas bagi para pelaku agar efek jera terjadi
Olahraga seharusnya menjadi ajang pemersatu bangsa, menjadi ajang
untuk bersenang-senang yang bisa dinikmati semua kalangan. Pemain
berusaha memberikan performa terbaiknya, wasit mengawasi pertandingam dan
memberi keputusan yang adil, supporter memberikan dukungan untuk
memeriahkan pertandingan dan membantu pemain mengeluarkan stamina terbaiknya.
Baru saja Indonesia sukses melaksanakan Asian Games yang berhasil menyatukan
hati rakyat. Namun sayangnya, kemeriahan tersebut hanyalah
bersifat"sesaat" dan tidak dapat diimplikasikan dalam jangka waktu
yang panjang. Ya, kesuksesan tersebut tidak sedikit pun meninggalkan jejak jika
melihat peristiwa ini. Sayang sekali.
Kebencian yang sudah mendarah daging antara suporter kedua klub, tidak bisa
dipungkiri. Kecintaan yang merujuk pada fanatisme mereka pada klub
membuat mereka bertindak irasional mengesampingkan nilai-nilai
kemanusiaan hanya karena emosi sesaat. Hmm,, mendengar peristiwa ini saya
hanya bisa berdoa yang terbaik kepada Haringga dan Keluarganya. Semoga pihak
berwajib bisa mengevaluasi peristiwa ini dengan baik, membentuk panitia
pertandingan yang lebih matang lagi, sehingga peristiwa ini dapat diminimalisir
di masa depan nanti
Referensi
http://style.tribunnews.com/2018/09/25/haringga-sirila-tewas-dikeroyok-oknum-bobotoh-foto-stiker-ini-dianggap-jadi-penyebabnya?page=3
0 komentar:
Posting Komentar