Menjadi PNS adalah impian dari banyak orang. Menjadi sosok yang
mengabdi pada masyarakat, memperoleh banyak kesempatan yang luar biasa seperti
bertemu dengan sosok penting dari lapisan bawah hingga atas, ikut serta
pada even yang besar, perjalanan dinas di dalam dan luar negeri,
memperoleh kesempatan melanjutka jenjang pendidikan yang lebih tingga
memperoleh penghasilan yang secured hingga tua nanti. Mungkin
inilah gambaran alasan mengapa banyak orang ingin menjadi PNS.
Namun, dibalik semua itu jangan salah lho, masuknya pun gak mudah
harus lewat proses seleksi yang bertahap, dan bersaing dengan puluhan,
ratusan, bahkan ribuan orang di tingkat lokal hingga nasional. Wow
luar biasa!
Dan bagaimana dengan saya? Saya bukannya tidak tertarik, tertarik
sih, tapi saya kadang suka males duluan kalau harus mendaftar,
harus menyiapkan berkas, harus ujian, bla bla bla.
Maklum saya bukan orang yang suka melalui proses persaingan yang ketat, selama
ini bisa masuk kerja, mostly karena proses administrasi dan wawancara,
udah langsung diterima. Wkwkwkkwkw, gak ribetlah ya
Untuk tahun ini, suami sudah mewanti2 agar saya ikut seleksi cpns.
Setelah menimbang dan memilih kami berdua sepakat untuk mengikuti cpns di
penkab Bandung, dengan alasan ingin tinggal secara mandiri di kota kembang
terse but. Saya pun mengiyakannya, sayangnya keputusan ini mengejutkan
beberapa pihak seperti orang tua says.Namun, karena saya malas menyiapkan
semua pernak-perniknya, akhirnya saya serahkan semua pada pak
suami. Wkwkwk, dari pemberkasan hingga semuanya deh ya,
saya tinggal terima beres, nothing to lose gak berharap eh ternyata saya
malah lolos seleksi administrasi dan mengikuti ujian tanggal 28 October di
Bandung kemarin,
Saya bisa dibilang tidak memiliki persiapan apa2 belajarnya aja
seadanya, susah banget memiliki kesempatan belajar sambil mengasuh
bayi, jadi ya begitulah. Saya Dan suami memutuskan untuk menitipkan baby
Han Han pada Uti, sempet berat karena pada saat itu dia sempat demam
hikss. Alhasil kita berangkat pagi jam 5 sampe jam 10 terus ujian
jam 12.30. Ujian yah lumayan pegel baca soalnya mana lemot juga servernya
hasilnya not too bad untuk saya yang ga belajar, 320, 110,65,146 hanya
kurang di TIU 3 soal, hiks miris, yasudlah bukan rezeki, begitu
juga suami saya. Selesai abis ashar, makan di mie aceh, ke
uin Bandung, kosan Ruri, adik ipar saya, dan fix pulang jam 7
kurang, diperjalanan lewat tol cipularang, macet bet lho, jadi
sampe jam 2 malem, what a tiring day. Begitulah perjalanan panjang
kita, hasilnya tidak setimpal dengan perjuangan dan pengorbanannya.
Fiyuhh yasudlah cukup sekali saja untuk saya ikut tes di Bandung. Saya
terima realita saja, saya yakin Kira sudah berusaha dan Tuhan mengetahui
yang terbaik. Aamiin